Strategi
peMBANGUNAN EKONOMI DI INDONESIA
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan
pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya
pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan
fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi
penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas
dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi
mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar
proses pembangunan ekonomi.
Yang
dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi
suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional
[1]. Suatu negara dikatakan mengalami
pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP
riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi
keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan
antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat
kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output
produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat
kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat
perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai
sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, sosial
dan teknik.
Selanjutnya
pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan
perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat tiga elemen
penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.
- Pembangunan sebagai suatu proses
Pembangunan sebagai suatu proses,
artinya bahwapembangunan merupakan suatu tahap yang harus dijalani olehsetiap
masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia mulai lahir, tidak langsung
menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui tahapan-tahapan
pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani tahap-tahap
perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.
- Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan
pendapatan perkapita
Sebagai suatu usaha, pembangunan
merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam rangka
meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran
serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang terdapat dalam suatu negara
untuk berpartisipasiaktif dalam proses pembangunan. Hal ini dilakukan karena
kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan
masyarakat.
- Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung
dalam jangka panjang
Suatu perekonomian dapat dinyatakan
dalam keadaan berkembang apabila pendapatan perkapita dalam jangka panjang
cenderung meningkat. Hal ini tidak berarti bahwa pendapatan perkapita harus
mengalami kenaikanterus menerus. Misalnya, suatu negara terjadi musibah bencana
alam ataupunkekacauan politik, maka mengakibatkan perekonomian negara tersebut
mengalami kemunduran. Namun, kondisi tersebut hanyalah bersifat sementara yang
terpenting bagi negara tersebut kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat
dari tahun ke tahun.
Adapun inti dari konsep strategi
ini adalah :
1.
Strategi
pembangunan ekonomi suatu Negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal,
serta bagaimana menanamkan secara seimbang, menyebar,terarah, dan memusat,
sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
2.
Selanjutnya
bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses
merambat ke bawah (trickle-down-effect) pendistribusian kembali.
3.
Jika
terjadi ketimpangan atau ketidak merataan ,hal tersebut merupakan persyaratan
terciptanya pertumbuhan ekonomi.
4.
Kritik
paling keras dari strategi ini adalah ketimpangan yang semakin tajam.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI
Pada
prinsipnya, pemilihan strategi apa yang akan digunakan dalam proses pembangunan
sangat dipengaruhi oleh pertanyaan “ Apa tujuan yang akan hendak dicapai…?”
Jika
tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka
strategi ketergantungan-lah yang mungkin akan dipakai. Jika tujuan yang ingin
dicapai adalah pemerataan pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruang-lah
yang akan dipergunakan.
Faktor ekonomi yang memengaruhi
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber
daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan.
Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan
tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat memengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku
produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan
mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut
juga sebagai proses produksi).
Sumber daya manusia juga menentukan
keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah
penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas
penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
Sementara itu, sumber daya modal
dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan
investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal
berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran
pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan
produktivitas.
STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI DI INDONESIA
Sebelum masa orde baru strategi
pembangunan di Indonesia secara teori telah diarahkan pada usaha pencapaian
laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun pada kenyataannya Nampak adanya
kecenderungan lebih menitik beratkan pada tujuan-tujuan politik, dan kurang
memperhatikan pembangunan ekonomi.
Sedangkan pada awal orde baru,
strategi pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada tindakan pembersihan dan
perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha-usaha untuk menekan
laju inflasi yang sangat tinggi (hyper inflasi)
Dari keterangan pemerintah yang
ada, dapat kita sedikit disimpulkan bahwa strategi pembangunan di Indonesia
tidak mengenal perbedaan strategi yang ekstrem. Sebagai contoh selain strategi
pemerataan pembangunan, Indonesiapun tidak mengesampingkan strategi
pertumbuhan, dan strategi yang berwawasan ruang (terbukti dengan dibaginya
wilayah Indonesia dengan berbagai wilayah pembangunan I,II,III dst).
Strategi tersebut kemudian
dipertegas dengan ditetapkannnya sasaran-sasaran dan titik berat setiap
Repelita, yakni :
REPELITA
I
|
1. Meletakkan titik berat pada sector
pertanian dan industri yang mendukung sector pertanian meletakkan landasan
yang kuat bagi tahap selanjutnya
|
REPELITA
II
|
2. Meletakkan titik berat pada
sector pertanian dengan menigkatkan industri yang mengolah bahan mentah
menjadi bahan baku meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
|
REPELITA
III
|
3. Meletakkan titik berat pada
sector pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang
mengolah bahan baku menjadi barang jadi meletakkan landasan yang kuat bagi
tahap selanjutnya
|
REPELITA
IV
|
4. Meletakkan titik berat pada
sector pertanian un tuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan
dengan meningkatkan industry I yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri
sendiri, baik industry ringan yang akan terus dikembangkan dlam
repelita-repelita selanjutnya meletakkan landasan yang kuat bagi tahap
selanjutnya
|
Perencanaan pembangunan
Definisi
perencanaan pembangunan, menurut Bintoro Tjokroaminoto, manfaaat perancangan
adalah :
1.
Dengan
adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya
pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan pada pencapaian
tujuan pembangunan.
2.
Dengan
perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa
pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan
prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenal hambatan-hambatan dan
resiko-resiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya ketidak
pastian dapat dibatasi seminim mungkin.
3.
Perencanaan
memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternative tentang cara yang
terbaik atau kesempatan untuk memilih kombianasi cara terbaik.
4.
Dengan
perancanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan –urutan
dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
5.
Dengan
adanya rencana maka aka nada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu
pengawasan dan evaluasi.
6.
Pembangunan
dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien
dan efektif. Diusahakan dihindarinya keborosan-keborosan. Suatu usaha untuk
mencapai output/hasil secara maksimal daripada sumber-sumber yang tersedia.
7.
Dengan
perencanaan, perkmbangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang
terus menerus dapat ditingkatkan.
8.
Dengan
perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklus konjuntur.
Dalam sejarah perkembangannya,
perencanaan pembangunan ekonomi di Indonesia dibagi dalam beberapa periode,
yakni :
Periode sebelum orde baru ,
dibagi dalam :
§
Periode
1945 - 1950
§
Periode
1951 - 1955
§
Periode
1956 - 1960
§
Periode
1961 – 1965
Periode setelah orde baru, dibagi
dalam :
§
Periode
1966 s/d 1958, periode stabilisasi dan rehabilitasi
§
Periode
Repelita I : 1969/70 – 1973/74
§
Periode
Repelita II : 1974/75 – 1978/79
§
Periode
Repelita III : 1979/80 – 1984/84
§
Periode
Repetila IV : 1984/85 – 1988/89
§
Periode
Repelita V : 1989/90 – 1993/94
Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
- Merupakan proses naiknya
produk per kapita dalam jangka panjang.
- Tidak memperhatikan
pemerataan pendapatan.
- Tidak memperhatikan
pertambahan penduduk
- Belum tentu dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
- Pertumbuhan ekonomi belum
tentu disertai dengan pembangunan ekonomi
- Setiap input dapat
menghasilkan output yang lebih banyak
Pembangunan ekonomi
- Merupakan proses perubahan
yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha meningkatkan produk per
kapita.
- Memperhatikan pemerataan
pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
- Memperhatikan pertambahan
penduduk.
- Meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
- Pembangunan ekonomi selalu
dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi.
- Setiap input selain
menghasilkan output yang lebih banyak juga terjadi perubahan – perubahan
kelembagaan dan pengetahuan teknik.
Strategi Pembangunan ekonomi yang berlangsung di suatu negara
membawa dampak, baik positif maupun negatif.
Dampak Positif Pembangunan Ekonomi
- Melalui pembangunan ekonomi,
pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih lancar dan mampu
mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
- Adanya pembangunan ekonomi
dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh
masyarakat, dengan demikian akan mengurangi pengangguran.
- Terciptanya lapangan
pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung bisa
memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
- Melalui pembangunan ekonomi
dimungkinkan adanya perubahan struktur perekonomian dari struktur ekonomi
agraris menjadi struktur ekonomi industri, sehingga kegiatan ekonomi yang
dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis.
- Pembangunan ekonomi menuntut
peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal ini, dimungkinkan ilmu
pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat. Dengan demikian,
akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi
- Adanya pembangunan ekonomi
yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan
hidup.
- Industrialisasi
mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.
- hilangnya habitat alam baik
hayati atau hewani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar